Senin, 27 Juli 2015

PEMBINAAN MENTAL ROHANI PADA MASA ORIENTASI SISWA BARU SMA N 2 SEMAU KEC.SEMAU KAB.KUPANG









PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada kesempatan ini, kita akan belajar tentang Rerohanian. Hal ini menjadi sangat penting karena Kerohanian memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan manusia sebagai maklub sosial, bagaimana membangun hubungan sikap mental dan kerjasama yang intim dengan sang pencipta maupun sesama manusia. Dewasa ini kerohanian hanya dianggap sebagai suatu selingan (Kebutuhan Sampingan) yang dibutuhkan sebagian orang.
      Keberadaan atau kedudukan Kerohanian dalam kehidupan modern sangatlah penting. Masyarakat selalu berkembang dan berubah secara dinamis (Mengikuti perkembangan). Perkembangan dan perubahan hal itu selanjutnya berpengaruh terhadap pola-pola dan pandangan dan cara hidup manusia. Nilai-nilai yang berhubungan dangan sikap, perilaku dan tradisi keberagamaan hampir-hampir tidak menjadi perhatian masyarakat modern saat ini. Meskipun pada era modern memiliki nilai atau pedoman atau kaidah etis, namun Kecenderungan hidup masyarakat modern hanyalah kebebasan (Freedoom) kebebasan yang bersimpangan dengan nilai-nilai adat istiadat, kebiasaan, bahkan nilai kerohaniaan dan keagaaman. Itulah sebabnya Pembinaan kerohanian dewasa ini sangat penting untuk mengisi jiwa kita dengan hal yang positif dan menjadi filter atau penyaring hal-hal yang taksepantasnya dan yang harus diperbaharui oleh perkembangan  masyarakat modern.
“Masa  muda  adalah  proses  peralihan  masa  kanak-kanak  menuju  masa  dewasa,  suatu  masa  yang  menentukan  perkembangan manusia di bidang emosional, moral spiritual dan fisik. Masa muda ini adalah masa perkembangan dan perubahan, masa goncang dan penuh  pemberontakan.   Tidak  jarang  kita  temui  banyak  kaum muda  kehilangan  pegangan  dalam  usaha  menemukan  dirinya. Dalam  masa  ini  kaum  muda  memang  membutuhkan pendampingan  kaum  dewasa,  yang  bisa  memahami  dan
melindungi mereka tumbuh dewasa”
      Untuk itu pada bagian ini, anda akan belajar bagaimana membangun Rohani yang baik dalam era modernisasi. Kita harus menyadari bahwa kerohanian yang sangat berkaitan erat dengan cara hidup keberagamaan diperlukan tiap orang sebagai pembimbing dalam menjalani hidup yang lebih berkualitas.


1.2.Manfaat
Dengan Pembinaan Rohani diharapkan dapat mendorong seseorang untuk berperilaku jujur, bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalani kehidupan.
Dengan materi Bimbingan Kerohanian diharapkan kita mampu memandang dan melakukan kehidupan yang lebih berkualitas bagi: Orang Tua kita, Pribadi kita, Sesama kita dan yang terutama bagi TUHAN SANG PENCIPTA KEHIDUPAN kita.





ROHANI
2.1. Definisi Kerohanian
Pembinaan Rohani adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang
Sebelum memahami arti Kerohanian, perlu kita ketahui juga pengertian Agama yang memiliki kaitan erat dengan Kerohanian.
Secara Etimologi kata Agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “a” yang berati “tidak” dan “gama” yang artinya “Kacau”. Dalam perkembangannya pengertian Agama didefinisikan berdasarkan pengertian secara Harafiah. Secara Harafiah Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari kekacauan, serta mengatur manusia pada keteraturan dan ketertiban.  

a. Istilah Rohani / Spiritualitas
Istilah istilah ini berasal dari Bahasa Perancis Kuno = espiri. Dari kata latin = Spiritus yang artinya “Jiwa, Keberanian, Semangat dan Napas”.
b. Secara Alkitabiah dan Theologi
Kata Kerohanian memiliki dasar kata yaitu Rohani. Dalam pengungkapan sekuler kata Rohani memiliki kaitan dengan “Roh”. Secara tidak langsung menyatakan hubungan yang berkaitan erat dengan “Pikiran, Emosi, dorongan yang terkait dengan “Jiwa” dibanding tubuh.
-          Tubuh                                = Hubungannya dengan Fisik dijadikan dari tanah liat
-          Jiwa/nyawa                       = Yang mengidupkan/kehidupan
-          Roh                                   = Pikiran, Perasaan & Kehendak (prinsip hidup)
Tubuh, Nyawa dan Roh/Jiwa ini terorganisasi dalam satu kesatuan dalam Manusia yang hidup.
c. Dalam Kamus Standar Dictionari
Rohani berhubungan dengan “Jiwa” yang bertindak sesuai dengan “Roh Kudus”. Jadi hidup Rohani adalah karunia dari Roh yang hidup. Seseorang dikatakan hidup Rohani apabila Ia dipenuhi, didiami dan dikuasai oleh Roh Kudus.
2.2. Unsur – Unsur Rohani
 a.  Hati
      Hati memuat hakekat yang mengetahui, mengerti dan mengenal diri manusia.
b. Nafsu
Yaitu stuktur yang membentuk kepribadian manusia. Suatu keinginan kuat yang timbul    secara sadar dalam pribadi manusia. Nafsu akan terbentuk seiring dengan waktu dan bermacam-macam keadaan
 c. Akal
Orang yang berakal adalah orang yang mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. “Teman sejati seseorang adalah akalnya”. Akal memuat kemampuan membedakan kebaikan dan kejelekan.
               Unsur-unsur inilah yang membentuk suatu manusia yang hidup lebih berkualitas atau manusia rohani.
2.3.   Pengaruh Pertumbuhan Kerohanian
Dalam melaksanakan kehidupan yang mengarah pada upaya pertumbuhan Rohani, tentu setiap masa dan waktu dan tempat memiliki tantangan tersendiri. Berikut merupakan tantangan-tantangan yang tanpa seseorang sadari hal-hal ini secara nyata sementara menjadi penghambat dalam Pertumbuhan Rohani setiap orang.  
a.      Lingkungan Keluarga
Lingkungan Keluarga merupakan suatu media pembelajaran yang paling awal dan sebagai saran memperoleh pendidikan dari aspek kehidupan:
-          Kekurangan dedikasi Orang Tua
Kurangnya waktu kebersamaan yang dimiliki Orang Tua untuk lebih memperhatikan anaknya dibandingankan dengan kesibukan yang dijalaninya. Orang Tua yang bersikap pasif terhadap anak. Tentu hal ini menjadi salah satu pemicu dimana dalam wadah keluaraga, anak tidak secara penuh memperoleh didikan yang seharusnya dilakukan oleh Orang Tua.
-          Belum lahir baru
Tak seorang pun yang mengetahui seseorang akan lahir baru, hanya pribadi orang itu dan Tuhan yang mengetahui. Tetapi hal ini dapat terlihat dimana seseorang dikatakan lahir baru atau tidak yaitu:
Ø  Perbuatan
Ø  Tingkahlaku
Ø  Kasih seseorang kepada pencipta dan sesama.
b.      Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan menjadi salah satu sarana pembelajaran yang efektif bagi seseorang dalam perkembangan pengetahuan yang dimiliki apabila:
-          Memanfaatkan kesempatan
-          Tidak mengejar apa yang sementara orang dewasa kerjakan: boleh kerja tapi perhatikan waktu yang tepat, usia anda yaitu bersekolah bukan untuk bekerja selayaknya orang dewasa kerjakan. (semakin sering anda didorong untuk melakukan apa yang dilakukan orang dewasa namun tidak dapat anda lakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi anda)


c.       Lingkungan Sosial
-          Pergaulan (Pepatah: masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang harimau mengaung). Pergaulan memang baik dalam hal membangun jaringan dan pembentukan jiwa, tapi salah bergaul dapat menjadi masalah, karena apa yang dilihat, didengar dan dilakukan akan mempengaruhi Jiwa.
-          Pengaruh Teknologi
Contoh : HP,TV.dll (ambil hal positif)
2.3. Tujuan Pembinaan Kerohanian
            a. Tujuan Perubahan
            Belajar melalui Al-kitab.
Dalam  Roma  3 : 23,   sangat  jelas   dikatakan  bahwa semua  orang  telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Hati manusia sudah  menyimpang  dari  Allah  dan  sangat  bejat.  Manusia  bukan  lagi berjalan  sesuai  dengan  firman  Tuhan  melainkan  hidup sesuai  dengan kehendak-Nya  sendiri  sehingga  mengakibatkan  manusia menerima hukuman kematian yang kekal.  Hal  ini  telah  diterima  oleh  manusia  sejak  kejatuhan  manusia pertama  di  taman  Eden.  Sehingga  hubungan  manusia  dengan  Allah terputus. Hal inilah yang perlu diperbaharui, kehidupan manusia perlu diubahkan sehingga hubungan yang terputus itu dapat terjalin kembali. Pembaharuan  ini  meliputi  perubahan  status  yang  awalnya  menjadi hamba  dosa  kemudian  menjadi  anak  Allah.   Sehingga  manusia  yang diubah  statusnya  menjadi  anak  Allah  dapat  mewujudkan  kehidupan yang  benar-benar  hidup  seturut  kehendak  Allah  yaitu mencerminkan kehidupan Kristen yang sesungguhnya.
 Roma 12 :2, menjelaskan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat  membedakan  manakah  kehendak  Allah;  apa  yang  baik,  yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Ini mengandung arti bahwa setiap  manusia  memerlukan  perubahan  yaitu  hidup  berkenan  kepada Allah. Allah tidak menghendaki manusia hidup seperti yang dilakukan oleh orang duniawi yang penuh kejahatan.  Jadi  target  perubahan  yang  diharapkan  kepada  pemuda  dalam pembinaan  adalah  tujuan  pertobatan.   Pertobatan  yang  dimaksudkan adalah  seperti  yang  dijelaskan  oleh  Sinclair  B.  Ferguson,  “Pertobatan tidak  pernah  hanya  berupa  perasaan  menyesal  karena  melakukan kesalahan,  atau  keinsafan  akan  kesalahan,  yang  dirasakan  dengan mendalam. Pertobatan adalah berbalik kepada Allah  dan kepada hidup yang ditandai oleh terang Allah di dalamnya.”Ini berarti adalah suatu yang  tidak  dilakukan  dengan  asal-asalan  atau  dengan kata  lain  tidak hanya sekedar penyesalan. Ketika pemuda benar-benar bertobat maka pemuda  mengalami  pertobatan  yang  sesungguhnya,  dengan  demikian mereka  menjadi  orang  Kristen  yang  bertanggung  jawab dengan kehidupan pribadinya dihadapan Tuhan.


b. Tujuan Pertumbuhan
 Pertumbuhan  yang  ingin  dicapai  adalah  pengetahuan yang  benar tentang firman Tuhan. Bila setiap pribadi sudah memiliki pengetahuan yang  benar  tentang  firman  Tuhan  maka  sikap  hormat  itu  ditunjukan dengan  cara  melakukan  Firman  Tuhan  di  dalam  kehidupannya  setiap hari.   Untuk  mengalami  pertumbuhan  paling  sedikit  ada  tiga  hal  yang perlu dilakukan yaitu:
Pertama,  mengadakan  saat  teduh  setiap  hari.   Setelah  mengalami pertobatan  itu  bukan  berarti  otomatis  akan  membuat  seseorang  akan mengalami pertumbuhan rohani. Melakukan saat teduh yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan berdoa.
Kedua,  mengikuti  persekutuan  Kristen  dengan  setia.  Dengan mengikuti  persekutuan  yang  dilakukan  oleh  orang  Kristen  maka  orang muda  akan  dikuatkan  dan  orang  itu  akan  mengalami  pertumbuhan rohani.  Persekutuan  Kristen  ini  mencakup  kegiatan-kegiatan  gereja, kelompok pemahaman Alkitab dan kelompok doa.
Ketiga,  menerapkan  firman  Tuhan  dalam  kehidupan  sehari-hari. Yakobus 1:22-25, dalam ayat tersebut firman Tuhan mengajarkan supaya orang  percaya  menjadi  pelaku  Firman  bukan  hanya  pendengar.  Ini berarti  apa yang sudah  diteliti melalui saat  teduh  dan yang didapatkan melalui persekutuan harus diterapkan dalam kehidupan setiap hari. Atau sungguh-sungguh melakukannya dalam kehidupan.  Ketika  pemuda  melakukan  ketiga  hal  di  atas  maka  pemuda  akan mengalami  yang  namanya  pertumbuhan  rohani,  dengan  demikian seorang Pembina pemuda layak dan mampu melayani karena Roh Kudus yang  ada  dalam  diri  orang  percaya  itu  akan  memberi  kekuatan  dan perlindungan.









                                          PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembinaan Rohani adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang. Sementara Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari kekacauan, serta mengatur manusia pada keteraturan dan ketertiban. Kata Rohani lebih banyak memuat unsur  Roh atau Jiwa  yang didalam nya terdapat Pikiran, Perasaan & Kehendak yang terbentuk melalui “Hati, Nafsu dan Akal” manusia.
Setiap pribadi dalam upaya membangun Jiwa Rohani tentu akan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, Link.Keluarga, Link.Pendidikan dan Link.Sosial.
Dalam hal ini setiap pribadi dituntut untuk merubah pola-pikir dan belajar untuk bertumbuh menciptakan Jiwa Rohani yang berkualitas, bukan untuk nilai diri tapi untuk kemuliaan Tuhan, Diri sendiri, Orang Tua dan Sesama.
Tanda –tanda manusia rohani
-          Mengasihi Firman Allah (apa yang baik, berkenan dan sempurna)
-          Memperlihatkan Buah Roh (Galatia 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,)
-          Berdoa kepada Allah secara teratur dan dengan tulus
-          Menyampaikan kabar baik kepada orang lain

3.2. Saran
Pengkotbah 12:1  Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" (Kalimat ini memuat syarat akan bernilainya waktu yang kita pakai saat ini, karena ada masa dimana orang tua tidak akan kembali menjadi muda)
Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Amsal 1:7a  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,. Semakin anda merasa diri rendah di hadapan Tuhan, semakin anda mampu memperbaharui jiwa rohani anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar