PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada kesempatan ini,
kita akan belajar tentang Rerohanian. Hal ini menjadi sangat penting karena
Kerohanian memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan manusia sebagai maklub
sosial, bagaimana membangun hubungan sikap mental dan kerjasama yang intim
dengan sang pencipta maupun sesama manusia. Dewasa ini kerohanian hanya
dianggap sebagai suatu selingan (Kebutuhan Sampingan) yang dibutuhkan sebagian
orang.
Keberadaan
atau kedudukan Kerohanian dalam kehidupan modern sangatlah penting. Masyarakat
selalu berkembang dan berubah secara dinamis (Mengikuti perkembangan). Perkembangan
dan perubahan hal itu selanjutnya berpengaruh terhadap pola-pola dan pandangan
dan cara hidup manusia. Nilai-nilai yang berhubungan dangan sikap, perilaku dan
tradisi keberagamaan hampir-hampir tidak menjadi perhatian masyarakat modern
saat ini. Meskipun pada era modern memiliki nilai atau pedoman atau kaidah etis,
namun Kecenderungan hidup masyarakat modern hanyalah kebebasan (Freedoom)
kebebasan yang bersimpangan dengan nilai-nilai adat istiadat, kebiasaan, bahkan
nilai kerohaniaan dan keagaaman. Itulah sebabnya Pembinaan kerohanian dewasa
ini sangat penting untuk mengisi jiwa kita dengan hal yang positif dan menjadi
filter atau penyaring hal-hal yang taksepantasnya dan yang harus diperbaharui
oleh perkembangan masyarakat modern.
“Masa muda
adalah proses peralihan
masa kanak-kanak menuju
masa dewasa, suatu
masa yang menentukan
perkembangan manusia di bidang emosional, moral spiritual dan fisik.
Masa muda ini adalah masa perkembangan dan perubahan, masa goncang dan
penuh pemberontakan. Tidak
jarang kita temui
banyak kaum muda kehilangan
pegangan dalam usaha
menemukan dirinya. Dalam masa
ini kaum muda
memang membutuhkan pendampingan kaum
dewasa, yang bisa
memahami dan
melindungi mereka tumbuh dewasa”
Untuk
itu pada bagian ini, anda akan belajar bagaimana membangun Rohani yang baik
dalam era modernisasi. Kita harus menyadari bahwa kerohanian yang sangat
berkaitan erat dengan cara hidup keberagamaan diperlukan tiap orang sebagai
pembimbing dalam menjalani hidup yang lebih berkualitas.
1.2.Manfaat
Dengan Pembinaan Rohani diharapkan dapat
mendorong seseorang untuk berperilaku jujur, bertanggung jawab dan disiplin
dalam menjalani kehidupan.
Dengan materi Bimbingan Kerohanian diharapkan
kita mampu memandang dan melakukan kehidupan yang lebih berkualitas bagi: Orang
Tua kita, Pribadi kita, Sesama kita dan yang terutama bagi TUHAN SANG PENCIPTA
KEHIDUPAN kita.
ROHANI
2.1.
Definisi Kerohanian
Pembinaan
Rohani adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam
memperbaiki, mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang
Sebelum
memahami arti Kerohanian, perlu kita ketahui juga pengertian Agama yang
memiliki kaitan erat dengan Kerohanian.
Secara
Etimologi kata Agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “a” yang berati “tidak” dan “gama” yang artinya “Kacau”. Dalam
perkembangannya pengertian Agama didefinisikan berdasarkan pengertian secara
Harafiah. Secara Harafiah Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari
kekacauan, serta mengatur manusia pada keteraturan dan ketertiban.
a. Istilah Rohani / Spiritualitas
Istilah
istilah ini berasal dari Bahasa Perancis Kuno = espiri. Dari kata latin = Spiritus yang artinya “Jiwa, Keberanian,
Semangat dan Napas”.
b. Secara Alkitabiah dan Theologi
Kata
Kerohanian memiliki dasar kata yaitu Rohani. Dalam pengungkapan sekuler kata
Rohani memiliki kaitan dengan “Roh”. Secara tidak langsung menyatakan hubungan
yang berkaitan erat dengan “Pikiran, Emosi, dorongan yang terkait dengan “Jiwa”
dibanding tubuh.
-
Tubuh =
Hubungannya dengan Fisik dijadikan dari tanah liat
-
Jiwa/nyawa = Yang mengidupkan/kehidupan
-
Roh = Pikiran, Perasaan & Kehendak
(prinsip hidup)
Tubuh,
Nyawa dan Roh/Jiwa ini terorganisasi dalam satu kesatuan dalam Manusia yang
hidup.
c.
Dalam Kamus Standar Dictionari
Rohani
berhubungan dengan “Jiwa” yang bertindak sesuai dengan “Roh Kudus”. Jadi hidup
Rohani adalah karunia dari Roh yang hidup. Seseorang dikatakan hidup Rohani
apabila Ia dipenuhi, didiami dan dikuasai oleh Roh Kudus.
2.2. Unsur – Unsur Rohani
a. Hati
Hati memuat hakekat yang mengetahui,
mengerti dan mengenal diri manusia.
b. Nafsu
Yaitu stuktur yang membentuk kepribadian
manusia. Suatu keinginan kuat yang timbul
secara sadar dalam pribadi manusia. Nafsu akan terbentuk seiring dengan
waktu dan bermacam-macam keadaan
c.
Akal
Orang yang berakal adalah orang yang
mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. “Teman sejati seseorang adalah
akalnya”. Akal memuat kemampuan membedakan kebaikan dan kejelekan.
Unsur-unsur inilah yang membentuk
suatu manusia yang hidup lebih berkualitas atau manusia rohani.
2.3.
Pengaruh Pertumbuhan Kerohanian
Dalam
melaksanakan kehidupan yang mengarah pada upaya pertumbuhan Rohani, tentu
setiap masa dan waktu dan tempat memiliki tantangan tersendiri. Berikut
merupakan tantangan-tantangan yang tanpa seseorang sadari hal-hal ini secara
nyata sementara menjadi penghambat dalam Pertumbuhan Rohani setiap orang.
a.
Lingkungan
Keluarga
Lingkungan
Keluarga merupakan suatu media pembelajaran yang paling awal dan sebagai saran
memperoleh pendidikan dari aspek kehidupan:
-
Kekurangan dedikasi Orang Tua
Kurangnya
waktu kebersamaan yang dimiliki Orang Tua untuk lebih memperhatikan anaknya
dibandingankan dengan kesibukan yang dijalaninya. Orang Tua yang bersikap pasif
terhadap anak. Tentu hal ini menjadi salah satu pemicu dimana dalam wadah
keluaraga, anak tidak secara penuh memperoleh didikan yang seharusnya dilakukan
oleh Orang Tua.
-
Belum lahir baru
Tak
seorang pun yang mengetahui seseorang akan lahir baru, hanya pribadi orang itu
dan Tuhan yang mengetahui. Tetapi hal ini dapat terlihat dimana seseorang
dikatakan lahir baru atau tidak yaitu:
Ø Perbuatan
Ø Tingkahlaku
Ø Kasih
seseorang kepada pencipta dan sesama.
b.
Lingkungan
Pendidikan
Lingkungan
Pendidikan menjadi salah satu sarana pembelajaran yang efektif bagi seseorang
dalam perkembangan pengetahuan yang dimiliki apabila:
-
Memanfaatkan kesempatan
-
Tidak mengejar apa yang sementara orang
dewasa kerjakan: boleh kerja tapi perhatikan waktu yang tepat, usia anda yaitu
bersekolah bukan untuk bekerja selayaknya orang dewasa kerjakan. (semakin
sering anda didorong untuk melakukan apa yang dilakukan orang dewasa namun
tidak dapat anda lakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi anda)
c.
Lingkungan
Sosial
-
Pergaulan (Pepatah: masuk kandang
kambing mengembik, masuk kandang harimau mengaung). Pergaulan memang baik dalam
hal membangun jaringan dan pembentukan jiwa, tapi salah bergaul dapat menjadi
masalah, karena apa yang dilihat, didengar dan dilakukan akan mempengaruhi Jiwa.
-
Pengaruh Teknologi
Contoh
: HP,TV.dll (ambil hal positif)
2.3.
Tujuan Pembinaan Kerohanian
a. Tujuan Perubahan
Belajar melalui
Al-kitab.
Dalam Roma 3
: 23, sangat jelas
dikatakan bahwa semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Hati manusia sudah menyimpang dari
Allah dan sangat
bejat. Manusia bukan
lagi berjalan sesuai dengan
firman Tuhan melainkan
hidup sesuai dengan kehendak-Nya sendiri
sehingga mengakibatkan manusia menerima hukuman kematian yang
kekal. Hal ini
telah diterima oleh
manusia sejak kejatuhan
manusia pertama di taman
Eden. Sehingga hubungan
manusia dengan Allah terputus. Hal inilah yang perlu diperbaharui,
kehidupan manusia perlu diubahkan sehingga hubungan yang terputus itu dapat
terjalin kembali. Pembaharuan ini meliputi
perubahan status yang
awalnya menjadi hamba dosa
kemudian menjadi anak
Allah. Sehingga manusia
yang diubah statusnya menjadi
anak Allah dapat
mewujudkan kehidupan yang benar-benar
hidup seturut kehendak
Allah yaitu mencerminkan kehidupan
Kristen yang sesungguhnya.
Roma 12 :2, menjelaskan “Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah; apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.” Ini mengandung arti bahwa setiap manusia
memerlukan perubahan yaitu
hidup berkenan kepada Allah. Allah tidak menghendaki manusia
hidup seperti yang dilakukan oleh orang duniawi yang penuh kejahatan. Jadi
target perubahan yang
diharapkan kepada pemuda
dalam pembinaan adalah tujuan pertobatan. Pertobatan
yang dimaksudkan adalah seperti
yang dijelaskan oleh
Sinclair B. Ferguson,
“Pertobatan tidak pernah hanya
berupa perasaan menyesal
karena melakukan kesalahan, atau
keinsafan akan kesalahan,
yang dirasakan dengan mendalam. Pertobatan adalah berbalik kepada
Allah dan kepada hidup yang ditandai oleh
terang Allah di dalamnya.”Ini berarti adalah suatu yang tidak
dilakukan dengan asal-asalan
atau dengan kata lain
tidak hanya sekedar penyesalan. Ketika pemuda benar-benar bertobat maka pemuda mengalami
pertobatan yang sesungguhnya,
dengan demikian mereka menjadi
orang Kristen yang
bertanggung jawab dengan kehidupan
pribadinya dihadapan Tuhan.
b. Tujuan Pertumbuhan
Pertumbuhan
yang ingin dicapai
adalah pengetahuan yang benar tentang firman Tuhan. Bila setiap pribadi
sudah memiliki pengetahuan yang
benar tentang firman
Tuhan maka sikap
hormat itu ditunjukan dengan cara
melakukan Firman Tuhan
di dalam kehidupannya
setiap hari. Untuk mengalami
pertumbuhan paling sedikit
ada tiga hal
yang perlu dilakukan yaitu:
Pertama, mengadakan
saat teduh setiap
hari. Setelah
mengalami pertobatan itu bukan
berarti otomatis akan
membuat seseorang akan mengalami pertumbuhan rohani. Melakukan
saat teduh yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan berdoa.
Kedua, mengikuti
persekutuan Kristen dengan
setia.
Dengan mengikuti persekutuan yang
dilakukan oleh orang
Kristen maka orang muda
akan dikuatkan dan
orang itu akan
mengalami pertumbuhan rohani. Persekutuan
Kristen ini mencakup
kegiatan-kegiatan gereja, kelompok
pemahaman Alkitab dan kelompok doa.
Ketiga, menerapkan
firman Tuhan dalam
kehidupan sehari-hari.
Yakobus 1:22-25, dalam ayat tersebut firman Tuhan mengajarkan supaya orang percaya
menjadi pelaku Firman
bukan hanya pendengar.
Ini berarti apa yang sudah diteliti melalui saat teduh
dan yang didapatkan melalui persekutuan harus diterapkan dalam kehidupan
setiap hari. Atau sungguh-sungguh melakukannya dalam kehidupan. Ketika
pemuda melakukan ketiga
hal di atas
maka pemuda akan mengalami yang
namanya pertumbuhan rohani,
dengan demikian seorang Pembina
pemuda layak dan mampu melayani karena Roh Kudus yang ada
dalam diri orang
percaya itu akan
memberi kekuatan dan perlindungan.
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Pembinaan Rohani adalah
segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki,
mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang. Sementara
Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari kekacauan, serta mengatur
manusia pada keteraturan dan ketertiban. Kata Rohani lebih banyak memuat
unsur Roh atau Jiwa yang didalam nya terdapat Pikiran, Perasaan
& Kehendak yang terbentuk melalui “Hati, Nafsu dan Akal” manusia.
Setiap pribadi dalam
upaya membangun Jiwa Rohani tentu akan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu,
Link.Keluarga, Link.Pendidikan dan Link.Sosial.
Dalam
hal ini setiap pribadi dituntut untuk merubah pola-pikir dan belajar untuk
bertumbuh menciptakan Jiwa Rohani yang berkualitas, bukan untuk nilai diri tapi
untuk kemuliaan Tuhan, Diri sendiri, Orang Tua dan Sesama.
Tanda
–tanda manusia rohani
-
Mengasihi
Firman Allah (apa yang baik, berkenan dan sempurna)
-
Memperlihatkan Buah Roh (Galatia 5:22 Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,)
-
Berdoa
kepada Allah secara teratur dan dengan tulus
-
Menyampaikan
kabar baik kepada orang lain
3.2.
Saran
Pengkotbah
12:1 ”Ingatlah akan Penciptamu pada masa
mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang
kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" (Kalimat ini
memuat syarat akan bernilainya waktu yang kita pakai saat ini, karena ada masa
dimana orang tua tidak akan kembali menjadi muda)
Matius
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan
kitab para nabi.
Amsal
1:7a Takut akan TUHAN adalah permulaan
pengetahuan,. Semakin anda merasa diri rendah di hadapan Tuhan, semakin anda
mampu memperbaharui jiwa rohani anda.