Senin, 27 Juli 2015

PEMBINAAN MENTAL ROHANI PADA MASA ORIENTASI SISWA BARU SMA N 2 SEMAU KEC.SEMAU KAB.KUPANG









PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada kesempatan ini, kita akan belajar tentang Rerohanian. Hal ini menjadi sangat penting karena Kerohanian memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan manusia sebagai maklub sosial, bagaimana membangun hubungan sikap mental dan kerjasama yang intim dengan sang pencipta maupun sesama manusia. Dewasa ini kerohanian hanya dianggap sebagai suatu selingan (Kebutuhan Sampingan) yang dibutuhkan sebagian orang.
      Keberadaan atau kedudukan Kerohanian dalam kehidupan modern sangatlah penting. Masyarakat selalu berkembang dan berubah secara dinamis (Mengikuti perkembangan). Perkembangan dan perubahan hal itu selanjutnya berpengaruh terhadap pola-pola dan pandangan dan cara hidup manusia. Nilai-nilai yang berhubungan dangan sikap, perilaku dan tradisi keberagamaan hampir-hampir tidak menjadi perhatian masyarakat modern saat ini. Meskipun pada era modern memiliki nilai atau pedoman atau kaidah etis, namun Kecenderungan hidup masyarakat modern hanyalah kebebasan (Freedoom) kebebasan yang bersimpangan dengan nilai-nilai adat istiadat, kebiasaan, bahkan nilai kerohaniaan dan keagaaman. Itulah sebabnya Pembinaan kerohanian dewasa ini sangat penting untuk mengisi jiwa kita dengan hal yang positif dan menjadi filter atau penyaring hal-hal yang taksepantasnya dan yang harus diperbaharui oleh perkembangan  masyarakat modern.
“Masa  muda  adalah  proses  peralihan  masa  kanak-kanak  menuju  masa  dewasa,  suatu  masa  yang  menentukan  perkembangan manusia di bidang emosional, moral spiritual dan fisik. Masa muda ini adalah masa perkembangan dan perubahan, masa goncang dan penuh  pemberontakan.   Tidak  jarang  kita  temui  banyak  kaum muda  kehilangan  pegangan  dalam  usaha  menemukan  dirinya. Dalam  masa  ini  kaum  muda  memang  membutuhkan pendampingan  kaum  dewasa,  yang  bisa  memahami  dan
melindungi mereka tumbuh dewasa”
      Untuk itu pada bagian ini, anda akan belajar bagaimana membangun Rohani yang baik dalam era modernisasi. Kita harus menyadari bahwa kerohanian yang sangat berkaitan erat dengan cara hidup keberagamaan diperlukan tiap orang sebagai pembimbing dalam menjalani hidup yang lebih berkualitas.


1.2.Manfaat
Dengan Pembinaan Rohani diharapkan dapat mendorong seseorang untuk berperilaku jujur, bertanggung jawab dan disiplin dalam menjalani kehidupan.
Dengan materi Bimbingan Kerohanian diharapkan kita mampu memandang dan melakukan kehidupan yang lebih berkualitas bagi: Orang Tua kita, Pribadi kita, Sesama kita dan yang terutama bagi TUHAN SANG PENCIPTA KEHIDUPAN kita.





ROHANI
2.1. Definisi Kerohanian
Pembinaan Rohani adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang
Sebelum memahami arti Kerohanian, perlu kita ketahui juga pengertian Agama yang memiliki kaitan erat dengan Kerohanian.
Secara Etimologi kata Agama berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “a” yang berati “tidak” dan “gama” yang artinya “Kacau”. Dalam perkembangannya pengertian Agama didefinisikan berdasarkan pengertian secara Harafiah. Secara Harafiah Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari kekacauan, serta mengatur manusia pada keteraturan dan ketertiban.  

a. Istilah Rohani / Spiritualitas
Istilah istilah ini berasal dari Bahasa Perancis Kuno = espiri. Dari kata latin = Spiritus yang artinya “Jiwa, Keberanian, Semangat dan Napas”.
b. Secara Alkitabiah dan Theologi
Kata Kerohanian memiliki dasar kata yaitu Rohani. Dalam pengungkapan sekuler kata Rohani memiliki kaitan dengan “Roh”. Secara tidak langsung menyatakan hubungan yang berkaitan erat dengan “Pikiran, Emosi, dorongan yang terkait dengan “Jiwa” dibanding tubuh.
-          Tubuh                                = Hubungannya dengan Fisik dijadikan dari tanah liat
-          Jiwa/nyawa                       = Yang mengidupkan/kehidupan
-          Roh                                   = Pikiran, Perasaan & Kehendak (prinsip hidup)
Tubuh, Nyawa dan Roh/Jiwa ini terorganisasi dalam satu kesatuan dalam Manusia yang hidup.
c. Dalam Kamus Standar Dictionari
Rohani berhubungan dengan “Jiwa” yang bertindak sesuai dengan “Roh Kudus”. Jadi hidup Rohani adalah karunia dari Roh yang hidup. Seseorang dikatakan hidup Rohani apabila Ia dipenuhi, didiami dan dikuasai oleh Roh Kudus.
2.2. Unsur – Unsur Rohani
 a.  Hati
      Hati memuat hakekat yang mengetahui, mengerti dan mengenal diri manusia.
b. Nafsu
Yaitu stuktur yang membentuk kepribadian manusia. Suatu keinginan kuat yang timbul    secara sadar dalam pribadi manusia. Nafsu akan terbentuk seiring dengan waktu dan bermacam-macam keadaan
 c. Akal
Orang yang berakal adalah orang yang mampu menahan dan mengikat hawa nafsunya. “Teman sejati seseorang adalah akalnya”. Akal memuat kemampuan membedakan kebaikan dan kejelekan.
               Unsur-unsur inilah yang membentuk suatu manusia yang hidup lebih berkualitas atau manusia rohani.
2.3.   Pengaruh Pertumbuhan Kerohanian
Dalam melaksanakan kehidupan yang mengarah pada upaya pertumbuhan Rohani, tentu setiap masa dan waktu dan tempat memiliki tantangan tersendiri. Berikut merupakan tantangan-tantangan yang tanpa seseorang sadari hal-hal ini secara nyata sementara menjadi penghambat dalam Pertumbuhan Rohani setiap orang.  
a.      Lingkungan Keluarga
Lingkungan Keluarga merupakan suatu media pembelajaran yang paling awal dan sebagai saran memperoleh pendidikan dari aspek kehidupan:
-          Kekurangan dedikasi Orang Tua
Kurangnya waktu kebersamaan yang dimiliki Orang Tua untuk lebih memperhatikan anaknya dibandingankan dengan kesibukan yang dijalaninya. Orang Tua yang bersikap pasif terhadap anak. Tentu hal ini menjadi salah satu pemicu dimana dalam wadah keluaraga, anak tidak secara penuh memperoleh didikan yang seharusnya dilakukan oleh Orang Tua.
-          Belum lahir baru
Tak seorang pun yang mengetahui seseorang akan lahir baru, hanya pribadi orang itu dan Tuhan yang mengetahui. Tetapi hal ini dapat terlihat dimana seseorang dikatakan lahir baru atau tidak yaitu:
Ø  Perbuatan
Ø  Tingkahlaku
Ø  Kasih seseorang kepada pencipta dan sesama.
b.      Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan menjadi salah satu sarana pembelajaran yang efektif bagi seseorang dalam perkembangan pengetahuan yang dimiliki apabila:
-          Memanfaatkan kesempatan
-          Tidak mengejar apa yang sementara orang dewasa kerjakan: boleh kerja tapi perhatikan waktu yang tepat, usia anda yaitu bersekolah bukan untuk bekerja selayaknya orang dewasa kerjakan. (semakin sering anda didorong untuk melakukan apa yang dilakukan orang dewasa namun tidak dapat anda lakukan, hal ini akan berdampak buruk bagi anda)


c.       Lingkungan Sosial
-          Pergaulan (Pepatah: masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang harimau mengaung). Pergaulan memang baik dalam hal membangun jaringan dan pembentukan jiwa, tapi salah bergaul dapat menjadi masalah, karena apa yang dilihat, didengar dan dilakukan akan mempengaruhi Jiwa.
-          Pengaruh Teknologi
Contoh : HP,TV.dll (ambil hal positif)
2.3. Tujuan Pembinaan Kerohanian
            a. Tujuan Perubahan
            Belajar melalui Al-kitab.
Dalam  Roma  3 : 23,   sangat  jelas   dikatakan  bahwa semua  orang  telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Hati manusia sudah  menyimpang  dari  Allah  dan  sangat  bejat.  Manusia  bukan  lagi berjalan  sesuai  dengan  firman  Tuhan  melainkan  hidup sesuai  dengan kehendak-Nya  sendiri  sehingga  mengakibatkan  manusia menerima hukuman kematian yang kekal.  Hal  ini  telah  diterima  oleh  manusia  sejak  kejatuhan  manusia pertama  di  taman  Eden.  Sehingga  hubungan  manusia  dengan  Allah terputus. Hal inilah yang perlu diperbaharui, kehidupan manusia perlu diubahkan sehingga hubungan yang terputus itu dapat terjalin kembali. Pembaharuan  ini  meliputi  perubahan  status  yang  awalnya  menjadi hamba  dosa  kemudian  menjadi  anak  Allah.   Sehingga  manusia  yang diubah  statusnya  menjadi  anak  Allah  dapat  mewujudkan  kehidupan yang  benar-benar  hidup  seturut  kehendak  Allah  yaitu mencerminkan kehidupan Kristen yang sesungguhnya.
 Roma 12 :2, menjelaskan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat  membedakan  manakah  kehendak  Allah;  apa  yang  baik,  yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Ini mengandung arti bahwa setiap  manusia  memerlukan  perubahan  yaitu  hidup  berkenan  kepada Allah. Allah tidak menghendaki manusia hidup seperti yang dilakukan oleh orang duniawi yang penuh kejahatan.  Jadi  target  perubahan  yang  diharapkan  kepada  pemuda  dalam pembinaan  adalah  tujuan  pertobatan.   Pertobatan  yang  dimaksudkan adalah  seperti  yang  dijelaskan  oleh  Sinclair  B.  Ferguson,  “Pertobatan tidak  pernah  hanya  berupa  perasaan  menyesal  karena  melakukan kesalahan,  atau  keinsafan  akan  kesalahan,  yang  dirasakan  dengan mendalam. Pertobatan adalah berbalik kepada Allah  dan kepada hidup yang ditandai oleh terang Allah di dalamnya.”Ini berarti adalah suatu yang  tidak  dilakukan  dengan  asal-asalan  atau  dengan kata  lain  tidak hanya sekedar penyesalan. Ketika pemuda benar-benar bertobat maka pemuda  mengalami  pertobatan  yang  sesungguhnya,  dengan  demikian mereka  menjadi  orang  Kristen  yang  bertanggung  jawab dengan kehidupan pribadinya dihadapan Tuhan.


b. Tujuan Pertumbuhan
 Pertumbuhan  yang  ingin  dicapai  adalah  pengetahuan yang  benar tentang firman Tuhan. Bila setiap pribadi sudah memiliki pengetahuan yang  benar  tentang  firman  Tuhan  maka  sikap  hormat  itu  ditunjukan dengan  cara  melakukan  Firman  Tuhan  di  dalam  kehidupannya  setiap hari.   Untuk  mengalami  pertumbuhan  paling  sedikit  ada  tiga  hal  yang perlu dilakukan yaitu:
Pertama,  mengadakan  saat  teduh  setiap  hari.   Setelah  mengalami pertobatan  itu  bukan  berarti  otomatis  akan  membuat  seseorang  akan mengalami pertumbuhan rohani. Melakukan saat teduh yaitu membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan berdoa.
Kedua,  mengikuti  persekutuan  Kristen  dengan  setia.  Dengan mengikuti  persekutuan  yang  dilakukan  oleh  orang  Kristen  maka  orang muda  akan  dikuatkan  dan  orang  itu  akan  mengalami  pertumbuhan rohani.  Persekutuan  Kristen  ini  mencakup  kegiatan-kegiatan  gereja, kelompok pemahaman Alkitab dan kelompok doa.
Ketiga,  menerapkan  firman  Tuhan  dalam  kehidupan  sehari-hari. Yakobus 1:22-25, dalam ayat tersebut firman Tuhan mengajarkan supaya orang  percaya  menjadi  pelaku  Firman  bukan  hanya  pendengar.  Ini berarti  apa yang sudah  diteliti melalui saat  teduh  dan yang didapatkan melalui persekutuan harus diterapkan dalam kehidupan setiap hari. Atau sungguh-sungguh melakukannya dalam kehidupan.  Ketika  pemuda  melakukan  ketiga  hal  di  atas  maka  pemuda  akan mengalami  yang  namanya  pertumbuhan  rohani,  dengan  demikian seorang Pembina pemuda layak dan mampu melayani karena Roh Kudus yang  ada  dalam  diri  orang  percaya  itu  akan  memberi  kekuatan  dan perlindungan.









                                          PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembinaan Rohani adalah segala upaya atau tindakan yang mewujudkan kegiatan dalam memperbaiki, mengarahkan serta meningkatkan kondisi atas keadaan jiwa seseorang. Sementara Agama adalah peraturan yang mengindarkan manusia dari kekacauan, serta mengatur manusia pada keteraturan dan ketertiban. Kata Rohani lebih banyak memuat unsur  Roh atau Jiwa  yang didalam nya terdapat Pikiran, Perasaan & Kehendak yang terbentuk melalui “Hati, Nafsu dan Akal” manusia.
Setiap pribadi dalam upaya membangun Jiwa Rohani tentu akan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, Link.Keluarga, Link.Pendidikan dan Link.Sosial.
Dalam hal ini setiap pribadi dituntut untuk merubah pola-pikir dan belajar untuk bertumbuh menciptakan Jiwa Rohani yang berkualitas, bukan untuk nilai diri tapi untuk kemuliaan Tuhan, Diri sendiri, Orang Tua dan Sesama.
Tanda –tanda manusia rohani
-          Mengasihi Firman Allah (apa yang baik, berkenan dan sempurna)
-          Memperlihatkan Buah Roh (Galatia 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,)
-          Berdoa kepada Allah secara teratur dan dengan tulus
-          Menyampaikan kabar baik kepada orang lain

3.2. Saran
Pengkotbah 12:1  Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!" (Kalimat ini memuat syarat akan bernilainya waktu yang kita pakai saat ini, karena ada masa dimana orang tua tidak akan kembali menjadi muda)
Matius 7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Amsal 1:7a  Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,. Semakin anda merasa diri rendah di hadapan Tuhan, semakin anda mampu memperbaharui jiwa rohani anda.


Jumat, 30 Januari 2015

GEJOLAK AKIR SAMAN





 MEMAHAMI GEJOLAK DUNIA


Perjalanan sejarah dunia tentu memiliki berbagai sisi yang dapat kita pahami dan kita lihat. Semua hal yang telah terjadi sementara tenjadi dan akan terjadi secara lengkap dan jelas telah ada dalam Alkitab,  tetapi semua tergantung dari sisi mana kita mau melihat dunia ini, mau memahami dengan landasan Alkitabiah atau pikiran kita. Dengan melihat dan memahami gejolah dunia yang sementara terjadi tentu tidak  hanya sekedar kita pahami dengan pikiran kita yang dangkal, tetapi sebagai orang beriman yang percaya pada Allah, dasar pemahaman kita hanya dengan Firman Allah yang telah ada yang dapat kita pahami dalam Alkitab.
Orang berpikir bahwa dunia akan semakin baik, dan nyaman untuk dihuni oleh maklup manusia. Sejak dunia diciptakan oleh Allah, Allah senantiasa mengatakan bahwa semua itu baik (Kejadian 1 :1-31) . setelah Allah menjadikan dunia ini, Allah menempatkan manusia untuk mengusahakan dan memelihara dunia ini (Kejadian 2: 15 ,. Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu).  Tetapi apa mau di kata, Allah memiliki rencana sendiri karena dunia dimana Allah menempatkan Manusia disitulah Allah membuang Lucifer, seperempat dari malaikat yang jahat ke bumi, dan hal ini menjadi tantangan sendiri bagi manusia. Dalam perjalanannya manusia JATUH DALAM DOSA Dunia menjadi tempat terkut bagi manusia, manusia harus berusaha dengan bersusuah payah untuk memperoleh hasil dari dunia ini, secara tidak langsung dapat kita simpulkan bahwa dunia telah jatuh dalam dosa, jatuh dalam kuasa si Lucifer yang jahat itu (Kejadian 3;1-24). Tetapi apa mandat Allah kepada Nuh (Kejadian 9:1b) “beranakcuculah, dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi” dan pada ayat selanjutnya Allah mengendaki Agar Nuh berkuasa atas dunia. Tapi yang perlu kita pahami bahawa dari Adam dan Hawa dunia telah ada dalam kuasa dosa atau kuasa Lucifer. Allah tidak kehilangan inisiatif dengan terus membentuk orang-orang pilihan Allah yang dapat kembali mendatangkan kerajaan Allah di dunia ini.
Apa yang mendasari kalau dunia memang berada di tangan Lucifer atau kuasa dosa…?
Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, ada satu pernyataan yang diungkapkan oleh Iblis (Matius 4:8-9) “ Dan Iblis membawa-Nya pula kegunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya “ semuanya itu akan ku berikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku”. Pada saat Iblis melontarkan pernyataan tersebut mengapah Yesus tidak membahtahnya…? Atau bisa saja Yesus katakana bahwa dunia ini adalah kepunyaan-Ku karena Allah Bapak Ku yang menciptakannya. Dari hal itu tentu kita tau bahwa Iblis berkuasa atas dunia ini dan tentu peta perjalanan sejarah dunia berada ditangan Iblis, bisa saja dunia diatur oleh iblis dengan nyaman tetapi nyaman untuk menyembah Iblis . Atas hal itulah Allah menyerahkan anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus untuk merebut dunia dari kuasa Lucifer yang jatuh.
 Apa yang dikatakan Yesus setelah Yesus menang melawan Iblis dan kuasa dosa melalui karya Tuhan Yesus dikayu salib..?  (Matius 28:18)  Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi”.      Dari pernyataan Yesus ini kita pahami bahwa Iblis telah kalah, kalah dalam arti bahwa dunia taklagi berada dalam pengendalian Lucifer melaikan ditangan Yesus, saatnya Yesus yang berkuasa atas dunia dan berhak mengatur peta perjalanan dunia ini.
Dalam Injil matius 24:1-44 Tuhan Yesus menunjukan tanda-tanda jaman yang akan datang, bahwa DUNIA TIDAK AKAN SEMAKIN BAIK, dan hal ini baru permulaan jelang jaman baru. Pergolakan-pergolakan dan goncangan yang disebutkan dalam Injil Matius ayat 24, menunjukan pergolangan diberbagai sector bidang kehidupan, Ekonomi, Politik, Moral, Ekosistem Bumi dan banyak hal lain seperti  yang dapat kita lihat saat ini. Dunia akan terus mengalami Degradasi.
Saat ini banyak orang berusaha untuk dunia menjadi tenang baik dengan segala doa maupun upaya pemulihan agar dunia menjadi aman dan tentram. Apakah demikian pengajaran Tuhan …? Tentu tidak, dunia akan semakin rusak. Dalam 2 Timotius 3-9 Rasul Paulus menunjukan keadaan dunia makin jahat.
Matius 10:34 “ Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas Bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai melaikan Pedang”.  Jangan kita merasa susah karena Tuhan mengatakan hal ini, memang pada dasarnya focus Tuhan yaitu mencitakan kualitas Manusia seperti Tuhan, supaya Tuhan Yesus menjadi yang sulung dari antara banyak saudara. Memang ini focus Tuhan, Bumi dibuat tidak nyaman. Pedang yang dimaksut Tuhan dalam Ayat diatas menunjukan KETIDAKNYAMAN, jd sebelum jaman baru Tuhan Yesus akan melegalisir hal ketidaknyaman itu dengan MEMBUKA MATERAI ke 2 yang MERAH dikitab (Wahyu 6:3-4) disitu ada pertumpahan darah.
Apabila Yesus tidak menang dan MATERAI tidak dibuka, dunia tentu menjadi wilayah kekuasaan Lucifer, mau dibuat perang atau tidak itu suka-suka Lucifer, tapi karena Tuhan Yesus yang menang maka peta sejarah dunia di atur Tuhan dengan ketidaknyaman bagi Manusia. Harus ada gejolak untuk mengancurkan dunia, dan Tuhan akan memilih orang-orang yang benar-benar ada dalam Tuhan. sepintas kita mau katakana “ Kok Tuhan Jahat…? Tidak, inilah suratan dan tidak mungkin untuk dihindari. Bagi orang yang ingin menjadi baik pasti bersyukur dengan kondisi ini, karena dengan adanya gejolak dunia maka kita akan lebih focus untuk memandang Allah dan kerajaan Allah, bukan kerajaan dunia yang sia-sia ini, kita diarahkan Tuhan untuk memandang langit baru dan bumi yang baru. Mau menjadi Anak Tuhan, kita harus mengikuti apa yang sudah Tuhan kehendaki, intinya kita menjadi sempurna, diselamatkan dan kembali ke inti rencana Allah bagi manusi, agar kita bisa bersama dengan Tuhan di Kerajaannya, ini yang penting.
Jadi dunia ini di atur Tuhan untuk menjadi tempat yang tidak nyaman bagi Manusia, seandainya Tuhan Yesus tidak menang melawan Iblis dan tidak taat kepada Allah, pasti Tuhan Yesus menjadi Lucifer ke 2 yang jatuh di dunia ini, sama halnya Lucifer adalah pelayan Allah di Kerajaan Sorga yang jatuh, demikian juga Yesus, bila Yesus tidak taat sampai mati kepada Allah, dan MATERAI tidak dibuka, tentu sejarah dunia berada di tangan Lucifer/Iblis (Malaikat yang jatuh dalam dosa), dunia menjadi wilayah Lucifer.
B BILANG BAGINI TAPI JANGAN BERPIKIR B MULIAKAN IBLIS, ……Seandainya Iblis menang, belum tentu pasti ada perang atau bencana, bisa saja Iblis membuat kedamaian di dunia yang arahnya itu membawa manusia menyembah Lucifer dengan suasana damai dan lain sebagainya. Tentu kita memiliki bayangan bahwa IBLIS ITU JAHAT. Iblis tentu tidak menginginkan Neraka Melaikan sorga, Iblis ingin Sorga dikuasai olehnya dan mengatur  semua hal suka-suka Lucifer, bisa saja dibuat sejahtera, yang penting jangan menyembah Allah tetapi Iblis. Kita harus berpikir logis berdasarkan Alkitabiah.
Dalam wahyu Pasal 6 mengungkap adanya MATERAI (kita Wahyu itu berisi symbol dan penyikapan). Materai menunjukan perjalanan sejarah dunia, setiap Materai dalam penyikapan Kitab Wahyu yang dibuka menunjukan perubahan-peruhan dari sejarah dunia dan hidup Manusia secara Komprehensih/menyeluruh. Kalau Tuhan Yesus tidak membuka atau tidak ada yang dapat membuka Materai, sejarah dunia pasti diarahkan Lucifer yang jatuh, Tidak ada Kerajaan yg dijanjikan Allah bagi Manusia. KARENA ITU BANYAK ORANG PIKIR DUNIA AKAN SEMAKIN BAIK . TIDAK….TIDAK BEGITU ITU SALAH.
Lukas 12:49 & 51 “Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harap-kan, api telah menyala!”. Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu ber-langsung!. Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi  ? Bukan, kata-Ku kepada mu, bukan damai, melaikan pertentangan”.  Jangan pikir api di situ api Roh Kudus, itu api kesulitan, bukan damai tapi Pedang. Ayat 50 “Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu ber-langsung!.” . Baptisan Ini menunjukan penderitaan, kalau Yesus tidak menderita, tidak mati di Kayu Salib, Tuhan tidak bisa melempar api, jikalau Tuhan tidak menang tentu Tuhan juga tidak dapat/ berhak membuka Materai, kalau Materai tidak dibuka maka Tuhan tidak dapat mengatur Peta Sejarah dunia. (Matius 20:20-24 Mengenai baptisan yang dimaksut Yesus) INI BUKAN SENSASI, TAPI KEBENARAN ALKITABIAH. Dunia bukan kerajaan kita, kerajaan kita adalah Sorga.
Kitab Wahyu merupakan kitab yang berisikan symbol, kita harus melihat magna. Dalam Wahyu 5:1-5 menunjukan tidak ada seorangpun yang dapat membuka materai, pada gulungan kitab (Jaman sekarang sama kaya buku dulu Gulungan dengan segel jadi kalo segel tidak dilepas maka gulungan tentu tak bisa dibuka) dan bila tidak ada yang bisa membuka tentu tidak akan mengetahui isi gulungan/kitab itu. Artinya bahwa sejarah dunia akan berubah jika Tuhan Yesus menang (gambarannya yaitu segel), jadi jelas bahwa gejolak dan goncangan yang terjadi di dunia ini, mengubah jalannya sejarah dunia dan itu akan terjadi bila Tuhan Yesus berhasil melaksanakan tugas yang dikehendaki Allah kepada-Nya. Kuda-kuda yang dilihat Yohanis di Pulau Patmos menunjukan perubahan, bentuk gerakan yang akan mengisis sejarah baru dunia sebelum dunia diakiri. Sebelumnya dunia tentu dibawah kuasa iblis tetapi setelah Yesus menang Yesus berkat (Matius 28:18)  Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi”.
(Lukas 11:20-22 ) Ayat 20 “ Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepada mu,” . Kerajaan Allah atau pemerintahan Allah telah datang, sebelumnya tentu pemerintahan Lucifer. Mandat untuk mendatangkan kerajaan Allah ini tentu pada awalnya di kehendaki Allah kepada Adam, namun sayang Adam gagal. Tuhan Yesus juga mengajarkan kita untuk senantiasa selalu mengadirkan Kerajaan Allah di bumi dalam “Doa Bapa Kami” (Matius 6:10).
 Ayat 21 “Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya”. Memang dunia dulu aman ditangan Iblis, memang ada bencana dan perang juga tapi tidak sedasyat yang berikut-berikutnya setelah Tuhan membuka Materai. Dunia tidak akan bertambah baik, Energi bumi makin kurang, lapisan oZon menipis, Global warming, permusuhan yang sementara terjadi antar Negara, belum Suriah, Iran, Palestina Vs Israel yang tak kunjung usai, Palestina ingin membentuk Negara merdeka, mana mungkin Isrel menyerahkan Yerusalem, kota symbol kesatuan Bangsa Yahudi, Apalagi ditambah niat bangsa Yahudi yang ingin membangun Bait Allah yang pernah diruntuhkan Jendral Titus tahun 70 SM, belum lagi kelompok militant anti Amerika yang siap bangkit memberontak. SUDAH TAU PERKEMBANGAN SEPERTIH INI, SAPA YANG MAU KATAKAN DUNIA AMAN…?.
 Ayat 22 “ Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya,  maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya”. Ini menunjukan bahwa Tuhan Yesus yg merkuasa atas bumi dan sementara mengatur pergolakan dunia. Jadi kuda-kuda yang dapat kita lihat dalam Wahyu 6:1-17, itu akan menunjukan bentuk-bentuk pergolakan yang terjadi di bumi secara menyeluruh dan berkesinambangan sejak Yohanis melihat pergolakan tersebut sampai Tuhan Yesus datang kembali. Jadi pergerakan kuda-kuda dalam kitab Wahyu itu akan bergerak bersamaan.  
Selanjutnya kita akan membahas mengenai meterai yang dibuka. Dalam kitab penyikapan (Wahyu kepada Yohanis) kita perlu memahami magna dibalik symbol yang dipakai sehingga kita dapat memahami secara benar magna penyikapan Allah ini. Kepada Yohanes, kitab Wahyu diilhamkan Allah untuk disampaikan untuk memperkuat pengarapan dari ke tujuh jemaat di Asia Kecil yang pada masa itu mengalami anyaya yang dasyat. Berbeda dengan kita saat ini, membaca kitab wahyu malah kita merasa takut dan tak ingin terus belajar memahami kitab wahyu. Jemaat-jemaat tersebut yaitu Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodekia.
Wahyu 6:1-8, menjelaskan kepada kita mengenai materai yang dibuka dan pergolakan yang terjadi dibumi.
Ayat 2 “  Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Warna  Putih pada dasarnya tidak menunjukan kejahatan. Kata panah disitu dalam teks asli disebutkan busur, bukan anak panah, hal ini menunjukan kekuatan injil yg merubah dunia tanpa adanya kekerasan.
Ayat 3&4. “Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: “Mari!” 4  Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besa”. Warna merah menunjukan adanya peperangan yang dasyat sampai ada pertumpahan darah. Gejolak perebutan kekuasaan yang akan terjadi sehingga menimbulkan berbagai-bagai pertentangan.
Ayat 5 &6  “Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: “Mari!” Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.  Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” . Warna hitam menunjukan kegelapan/suran . penunggang memegang timbangan, timbangan disitu bila memahami teks aslinya maka lebih menunjukan pada timbangan benda kecil seperti, emas dan lain sebagainya. Timbangan yg dipegang itu menunjukan adanya Materialis, mengarah pada gejolak perdagangan dunia. Segala kepentingan orang banyak akan diarahkan pada suatu pandangan materi, kemewahan dunia. Membawa orang dalam kehidupan yg utamanya adalah kemewahan dan tentu hal ini akan membuat orang lupa akan Allah. Akan terjadi kesulitan pada sisi ekonomi dunia yg besar kelangkaan dan sebagainya yg berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia. “Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”. Pernyataan ini menunjukan pada segala kebutuhan akan menjadi sulit dan mahal. “Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”, sebagian orang menerjemakan ini sebagai penderitaan yang terjadi tidak akan menimpa orang percaya, ini SALAH. Pernyataan ini menunjukan pada suatu pertentangan, orang kaya menjadi lebih kaya dan sebaliknya yang miskin tambah susah dan miskin.
Ayat 7 & 8 “ Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: “Mari!” .  Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning (Kitab terjemahan tahun 1986 Hijau Pucat= clooros. Bhs Yunani) dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi”. Sebuah gerakan yg membawa manusia pada kematian atau maut, maut disini bukan hanya kematian secara fisik tapi kematian jiwa di kekekalan (Lautan Api). Dengan teror menggunakan pedang dan binatang buas. Padang (Rompaya=pedang panjang yg digunakan orang timur tengah untuk berperang ),. (Kenapa bukan pedang orang cina .???hehehehe…). Binatang (bhs Yunani Terion=binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan sejenisnya serta virus seperti Antraks dan sejenis). Kekuatan ini diberi kuasa membunuh seperempat penduduk bumi .(Wahyu 13:7) ini menunjukan suatu kekuatan yang besar yg mempengaruhi seperempat penduduk bumi. Dan semua gerakan ini akan berkelanjutan hingga Tuhan yesus datang kembali. Amin

“TUHAN SUMBER SEGALA PENGARAPAN MENYERTAI KITA”











DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Alkitab Indonesia: terjemahan Tahun 1986

















Code CBox milik sampeyan
Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini